RI Banjir Logam, China Cemas? Airlangga Ungkap Alasannya!
Cariberita.my.id Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Pada Kesempatan Ini aku mau menjelaskan apa itu News, Nasional secara mendalam. Konten Yang Berjudul News, Nasional RI Banjir Logam China Cemas Airlangga Ungkap Alasannya Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.
Jakarta, 18 Februari 2025 - Kekuatan industri pengolahan logam Indonesia, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teluk Weda Bay, Maluku Utara, ternyata memicu kekhawatiran di berbagai negara, termasuk China. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sebuah forum ekonomi di Jakarta.
Airlangga menjelaskan bahwa fasilitas produksi di Teluk Weda Bay sangat modern, efisien, dan produktif, menjadikannya sulit ditandingi oleh negara lain. Keunggulan ini didukung oleh biaya transportasi yang lebih rendah untuk bahan baku seperti litium, bijih besi, dan batu bara dari Australia, dibandingkan jika dikirim ke wilayah utara China.
“Jika produk kita kompetitif dan kuat, tentu saja negara lain tidak senang,” ujar Airlangga, menyinggung keluhan serupa yang dialami industri kelapa sawit Indonesia. Ia menekankan pentingnya strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan ini.
Lebih lanjut, Airlangga meluruskan persepsi bahwa KEK Teluk Weda Bay hanya didominasi oleh investasi China. Ia menyebutkan bahwa perusahaan tambang dan metalurgi asal Perancis, Eramet, juga memiliki investasi signifikan, mencapai hampir 40% kepemilikan. Selain itu, perusahaan seperti Posco juga turut berinvestasi di kawasan tersebut.
Airlangga meyakini bahwa Teluk Weda Bay merupakan kawasan industri yang paling efisien dan terbesar di dunia. Pengalamannya mengunjungi fasilitas produksi perusahaan-perusahaan besar seperti Posco dan Nippon Steel semakin menguatkan keyakinannya tersebut.
Selain tantangan dari negara lain, Indonesia juga menghadapi tekanan dari organisasi internasional seperti Uni Eropa dan PBB terkait isu lingkungan. Uni Eropa menggugat Indonesia melalui World Trade Organization (WTO) dan meluncurkan European Union Deforestation Regulation (EUDR). PBB juga memiliki program Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD+). Tantangan-tantangan ini menuntut Indonesia untuk terus berinovasi dan menerapkan praktik berkelanjutan dalam pengembangan industrinya.
- Teken Kontrak dan Jalani Latihan Perdana Bersama Malut United, Victor Mansaray Langsung Rasakan Aura Positif
- Mengulas Peran Nova Ariyanto dan Indra Sjafri, Siapa Paling Pantas Memimpin Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?
- Kisah Bayu Sutha, Bek Hebat yang Pilih Jalan Berbeda setelah Gantung Sepatu: Ambil Lisensi di Dunia Pariwisata
Demikianlah ri banjir logam china cemas airlangga ungkap alasannya telah saya jelaskan secara rinci dalam news, nasional Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat pantang menyerah dan utamakan kesehatan. Ajak teman-temanmu untuk membaca postingan ini. jangan ragu untuk membaca artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI